Menolong Adikku Uca



Saat itu Uca menjerit kesakitan, tiba-tiba tubuhnya yang mungil itu terasa sangat panas . Rodiah ibu kandungnya yang mendengar jerit Uca segera menghampirinya dan bergegas membawanya ke puskesmas dekat rumahnya bersama kakak Uca . selang beberapa menit, meraka pun sampai di puskesmas . Uca langsung dibawa ke ruang pemeriksaan . tak berapa lama setelah diperiksa, Dr. Fernaga berkata pada Rodiah  “bu, anak ibu terserang Demam Berdarah . ia butuh pengobatan yang khusus . saya sarankan anak ibu dirawat dulu disini “ . seketika itu Rodiah sangat sedih melihat Uca yang masih duduk di bangku SD terkena penyakit. Saran Dr.Fernaga diterima lapang dada oleh Rodiah  disisi lain Rio pulang karena sebentar lagi ia berangkat kuliah. Rio salah satu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa berprestasi . ia sering meraih kejuaraan di bidang matematika . Rio adalah sosok  kakak yang sangat rendah diri dan selalu berbakti kepada orang tua.
  Keesokan harinya Rio pergi menjenguk adik kesayangannya . dalam hatinya ia menaggis saat melihat ibunya masih tertidur pulas di  samping Uca. Ia merasa dirinya sangat  lemah karena tidak berbuat apa-apa . Rio membangunkan ibunya , lalu memintanya untuk memakan nasi yang telah dibelinya di perjalanan menuju puskesmas. Selesai makan , Rio kembali menuju kampusnya . ibunya sedang menghibur Uca dengan tebak-tebakan lucu yang bisa membuat ia tertawa.
“Alhamdulillah , terima kasih ya Allah . semoga ini peluang bagiku untuk  bisa membantu ibuku”. Ucapnya dalam hati saat mendengar kabar  gembira dari gurunya bahwa minggu ini akan ada olimpiade  matematika. Mendengar hal itu Rio langsung meningkatkan belajarnya . ia merelakan begadang tengah malam untuk belajar agar nantinya bisa memenangkan  olimpiade itu .
Waktu berjalan begitu cepat, hingga olimpiade itu pun akan segera dilaksanakan.    Setelah menjenguk adiknya dan berpamitan pada ibunya , ia langsung menuju tempat olimpiade dilaksanakan . namun ditengah perjalanan ia melihat orang sangat tua akan menyebrang jalan . ia pun segera menolongnya, menyebrangkanya dengan hati yang tulus ikhlas . setelah itu , ia melanjutkan perjalanan menuju tempat olimpiade. Tak berapa lama ia sampai dan segera mengerjakan soal olimpiade dengan sisa waktu yang ada. Dua jam telah berlalu , waktu mengerjakan pun berakhir. Rio harus  menunggu setengah jam untuk menantikan  penggumuman pemenangnya. Namun, disisi lain penyakit Uca semakin parah . “ nak, segera carikan pinjaman adikmu semakin parah obatnya juga sudah habis “. Bisikan ibunya lewat teleponnya. Penggumuman yang dinantikan telah siap diberitahukan . Rio segera lari menuju tempat informasi . hatinya semakin deg deg’an. “ dan juara 1 olimpiade matematika se –indonesia diraih oleh Rio Sampurno” kata panitia lomba . Rio langsung sujud syukur , dengan perasaan yang Riong gembira . ia menerima uang tunai sebesar 50 juta dan mendapatkan trofi . Rio segera menuju puskesmas , tempat dimana adiknya dirawat . seketika itu ia pun menceritakan semuanya pada ibunya . Rodiah pun bangga dengan anak emasnya itu. Rio segera membelikan obat untuk adiknya dan makanan favoritnya, nasi bebek goreng.  Rio menabung sisa uang yang diperolrnya dari olimpiade itu.ia membuatkan ibunya warung kecil-kecilan disamping rumahnya. Tiga hari setelah kejadian itu , Uca sembuh dari sakitnya. Mereka pun hidup bahagia.
 




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »